Rabu, 14 April 2010

RaMaH TaMaH Di HaRi RaBu

Alhamdulillahirobbil’alami
en … hari ini Rabu,14April2010 sekitar pukul 14.00WIB aku merasakan kebahagiaan atas keramahan seorang perempuan yang usianya sebaya denganku. Tulisan yang aku beri judul “RaMaH TaMaH Di HaRi RaBu” ini hampir senada dengan tulisanku yang sebelumnya dengan judul “Penantian yang Terhapuskan oleh Keisengan”.

Begini ceritanya, sebulan yang lalu, atau lebih tepatnya 42 hari yang lalu (Rabu,3Maret2010) di kala sore hari aku dengan sangat terburu-buru mendatangi sebuah tempat favoritku di Jl.Pandanaran Semarang yaitu Pand’s Collection (maaf bukan promosi lho). Ketika itu aku harus mencari perlengkapan untuk Prajabatan selama 16 hari (8-24Maret2010) di Badan Diklat Srondol. Maklumlah aku buru-buru, karena pemberitahuan untuk mengikuti Prajabatan pun mendadak (Rabu,3Maret2010 pukul 15.30WIB). Karena aku seorang guru ya otomatis aku cuma punya waktu libur di hari Minggu, padahal hari Minggu aku harus sudah cek in di tempat Prajabatan, maka setelah aku mendapat pengarahan dari BKD Ungaran hari Rabu,3Maret2010 aku langsung mencari perlengkapan Prajabatan sekalian mudik ke Tegowanu. Walaupun sangat lelah, namun aku senang karena bisa pulang ke rumah. Tapi esok harinya aku tetap berangkat mengajar di SMP Negeri 2 Suruh, pagi-pagi buta aku memulai perjalananku.

Kembali lagi pada pokok cerita yang ingin aku bagi. Ketika di Pand’s Collection aku mencari beberapa jilbab putih dan rok hitam yang akan aku pakai ketika Prajabatan. Tapi sayang, di waktu yang mepet itu aku malah mendapat rok hitam dengan ukuran yang tidak sesuai dengan badanku, adanya hanya “size L” yang paling kecil, yang “size M” kosong. Yaach, karena mendesak, penting, dan butuh maka aku tetap membelinya, aku beli dua. Alhamdulillah aku masih diberi kemudahan oleh Allah SWT. karena di Pand’s Collection juga menyediakan jasa “Permak” gratis untuk semua produk yang dibeli di sana. Akhirnya rok hitam yang agak kedodoran jika aku pakai itu bisa langsung dipermak di sana. Di saat aku gelisah karena hari mulai senja, ternyata ada keteduhan yang menemani penantian akan rok hitamku. Yup, seorang perempuan yang usianya sebaya denganku sungguh ramah, dia mengajakku berbincang tentang banyak hal, sampai akhirnya dia tahu bahwa aku yang masih berusia segini sudah menjadi “Bu Guru”. Dia pun memberikan sedikit pujian untukku…hhhmmmmm senang juga aku dipuji olehnya..hehe..

Kami belum sempat berkenalan karena memang suasana pun kurang mendukung perbincangan kami, dia (pramuniaga bagian permak) sedang konsentrasi untuk menyelesaikan rok hitamku. Tapi ketika semua selesai seperti biasa dia harus mencatat nama pembeli yang mempermak barang yang dibelinya, aku hanya mengatakan namaku NANA. Aku pun tak sempat melihat papan nama di bajunya ataupun menanyakan namanya karena aku buru-buru.

Sekarang cerita hari ini (setelah 42hari berlalu). Siang ini (Rabu,14April2010) aku mudik karena besok paginya aku “libur” tidak ke sekolah walaupun bukan tanggal merah. Tapi karena hari Kamis ada koreksi silang Ujian Sekolah dan aku tidak mendapat tugas untuk koreksi jadi aku bisa libur, kan muridku juga libur..hehe.. Ketika perjalanan mudik aku mampir di Pand’s Collection untuk membeli sebuah blus yang akan aku pakai untuk menghadiri pernikahan saudara juga teman-temanku. Setelah pilah-pilih aku mendapatkan 1 blus yang aku suka. Tapi lagi-lagi kendala ukuran, adanya “size M”, agak kebesaran. Kebetulan, itu ukuran blus paling kecil, padahal badanku cocoknya “size S”. ya sudahlah aku tetap membelinya karena aku butuh dan suka. Setelah selesai membayar, aku langsung menuju ke bagian permak. Uuuuupz ternyata yang melayani masih pramuniaga yang sama, yang 42hari lalu mempermak rok hitamku.

Aku terkejut bercampur senang karena tanpa aku duga pramuniaga itu tersenyum ramah dan memanggilku “Bu Guru” (meskipun ketika itu aku tidak sedang memakai seragam). Dia berkata: “Wah ketemu Bu Guru lagi”. Ternyata dia masih ingat padaku. Alhamdulillah senangnya. Walaupun 42hari lalu kami hanya berbincang sejenak namun ternyata dia masih mengingatku. Kemudian dia menyeletuk: “Masih ngajar Bu Guru?hehehe”. Ya aku jawab masih karena memang itu matapencaharianku..hehehe..

Perbincanganku pun berlanjut sembari dia mempermak blus yang aku beli tadi. Walaupun awalnya dia mengatakan kalau tidak bisa ditunggu, harus diambil besok karena mau tutup, produksi mau turun katanya. Tapi karena kami merasa sudah saling mengenal, jadi aku agak sedikit merengek bahwa aku tak ada waktu kembali ke sana. Akhirnya dia meluangkan waktu untuk memenuhi permintaanku itu. Alhamdulillah senangnya aku saat itu. Aku sangat terkesan dengan keramahan Pramuniaga itu, dia masih mengingatku, dia memanggilku “Bu Guru” dengan nada sangat ramah seolah kami teman karib. Setelah blusku selesai dipermak, aku pun pamit dan kami saling mengucapkan terimakasih. Di akhir pertemuan itu dia tetap menyapaku dengan panggilan ramah “Bu Guru”. Namun sayang, lagi-lagi aku tak sempat mengetahui siapa namanya. Lain waktu aku pasti datang lagi, semoga bisa bertemu keramahannya. Semoga kami bisa berteman.

Itulah sekelumit tulisanku dari pengalaman nyata, dulu ada seorang Bapak Polisi yang ramah (lihat tulisanku “Penantian yang Terhapuskan oleh Keisengan”) dan hari ini Pramuniaga yang juga tak kalah ramah. Aku memberi judul tulisanku dengan “RaMaH TaMaH Di HaRi RaBu” karena kebetulan 2kali aku bertemu dengan Pramuniaga bagian permak itu pas hari Rabu..hehe.. Semoga masih banyak orang-orang yang ramah agar dunia ini penuh senyuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar